Rabu, 17 Maret 2010 di 16.15 Diposting oleh blog misteri 0 Comments

Cuma pengen "membangunkan" bro & Sist semua...sorry agak panjang dan ribet. Semoga menarik dan dapat menambah wawasan....



The Pareto Principle


Sudah merupakan rahasia umum bahwa 80% kekayaan dunia dimiliki oleh hanya 20% populasi dunia. Boleh percaya boleh tidak, yang pasti inilah hasil penelitian yang dilakukan oleh lembaga riset di Inggris. Riset ini dilakukan untuk membuktikan kebeneran teori yang diciptakan oleh vilfredo Pareto dari Itali pada tahun 1906. Pada saat itu, Pareto menemukan fakta bahwa 80% lahan dan real estate di Itali dimiliki oleh 20% penduduk itali, sementara sisanya (20%) dimiliki oleh masyarakat biasa. Ternyata prinsip ini berlaku hampir disetiap aspek kehidupan kita, terutama dalam bidang bisnis dan ekonomi. Sebagai contoh, apabila anda memiliki toko, 80% hasil penjualan barang dagangan anda didapat dari 20% total pembeli, artinya yang beli barang anda orangnya itu-itu saja.

Contoh lainnya dalam produksi dan pengadaan daging. Di amerika, 80% pengelolaan daging ternyata dikuasai oleh kurang dari atau mendekati 20% jumlah perusahaan multinasional yang bergerak dibidang pengadaan daging dan eksport import daging.
Meskipun perusahaan ini berbasis di amerika, namun efeknya terasa di seluruh dunia, karena empat perusahaan besar ini ternyata juga berhubungan dengan kegiatan eksport import daging dan memasok dagingnya di supermarket-supermarket besar di dunia dan beberapa chain fast food di dunia.


Lantas apa hubungannya dengan Corporatocracy? Corporatocracy inilah yang memiliki 80% kekayaan dunia. Corporatocracy merupakan sebuah kelompok perusahaan2 internasional yang saling terkait satu dan lainnya, bekerja sama untuk mencapai agenda yang sama yaitu meraup seluruh kekayaan dunia. Salah satu misinya adalah berusaha untuk menundukkan para pemimpin2 dunia agar mau bekerja sama dengan kelompok ini dengan menggunakan kuda tunggangan mereka, yaitu Amerika. Kenapa amerika? Karena sebagian besar dari perusahaan yang tergabung dalam Corporatocracy berbasis di amerika. Juga karena amerika memiliki pasar uang terbesar di dunia dan amerika sangat menjunjung tinggi sistem kapitalisme, yang membuat Corporatocracy bebas bergerak.



Dalam tindak tanduknya, Corporatocracy berusaha mengontrol seluruh aspek kehidupan suatu negara, mulai dari pengelolaan sumber daya alam, pertambangan, sistem pendidikan, kesehatan dan obat-obatan (pharmacy), militer, media massa, dan apapun yang bisa dijadikan uang, termasuk makanan yang bro % sist makan pada saat ini.

Winning By Consensus or War

“There are two ways to conquer a nation. One is by the sword. One is by the debt” –John Adam


Secara garis besar ada tiga tahapan yang dijalani oleh Corporatocracy untuk berusaha melobi dan dan menundukkan pemimpin suatu negara. Apabila tahap pertama gagal, maka akan dilancarkan tahap kedua dan seterusnya. Tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut:

Pertama: The Economic Hitman
Kedua : The Jackal
Ketiga : The Military.


Apabila bro & Sist jeli, maka bro & sist pasti menyadari ketiga tahapan terselubung ini. Sayangnya karena pemberitaan dimedia massa juga dikontrol oleh Corporatocracy, cara-cara kotor mereka dapat disembunyikan. Untuk melihat contoh jelas praktek2 pelaksanaan strategi kotor ini, TS akan ngasi beberapa contoh apa yang pernah terjadi disepanjang sejarah di abad 20 dan 21 ini.


Corporatocracy In Action
IRAN – 1953
Dr. Mohammad Mossadegh


Pada awalnya, rumusan strategi ini muncul secara tidak sengaja pada tahun 1953. Pada saat itu perhatian dunia sedang bertumpu pada negara Iran yang berada dalam proses revolusi.
Di tahun 1951, Dr. Mohammad Mossadegh terpilih secara demokrasi sebagai Perdana Mentri Iran. Terpilihnya Mossadegh mendapat perhatian dari negara2 barat (Inggris dan Amerika) karena hal ini merupakan suatu harapan terciptanya demokrasi di kawasan Timur Tengah. Mossadegh bahkan terpilih menjadi Man Of The Year versi majalah Times dikala itu.
Namun, diawal masa pemerintahaannya, Mossadegh berusaha untuk membuat perjanjian dengan perusahaan pertambangan minyak dari negara barat agar perusahaan tersebut mengembalikan keuntungan setimpal untuk mensejahterakan rakyat Iran. Karena tidak disetujui, maka Mossadegh memutuskan untuk mengambil alih British Oil Company agar keuntungan penjualan minyak Iran dapat dikembalikan kepada rakyat. Hal ini membuat gerah para investor lainnya (baik dari Amerika dan Inggris), sehingga mereka memutuskan untuk mengirim agen CIA bernama Kermit (Kim) Roosevelt untuk memprovokasi masyarakat iran untuk melakukan demo. Aksi ini berujung pada penahanan dan pencabutan kekuasaan Mossadegh pada tahun 1953.
Keberhasilan ini membuat para elit Corporatocracy berpikir betapa mudahnya untuk mengacau dan menguasai suatu negara. Namun mereka merasa riskan menggunakan agen pemerintah suatu negara karena apabila tertangkap, akan menimbulkan konflik antar negara. Karena itulah mereka merancang suatu alat baru bernama Chas. T.Main Inc. Jadi apabila perusahaan ini ketahuan, maka yang akan disalahkan hanyalah perusahaan investasi ini, bukan negara tertentu.

Guatemala – 1954
Jacobo Arbenz Guzman




Pelaksanaan strategi penaklukan secara kongkrit dilakukan pertama kali di Guatemala dimasa pemerintahan Jacobo Arbenz Guzman (presiden Guatemala 1951 – 1954)
Arbenz terpilih secara demokrasi di negara ini dan ia berjanji untuk menciptakan kemakmuran rakyat dengan mengembalikan hak kepemilikan tanah masyarakat Guatemala yang dieksploitasi oleh pihak asing. Salah satu aksinya adalah dengan berusaha mengambil alih United Fruit Company yang dimiliki oleh investor amerika. Namun, hal ini tidak disenangi oleh para investor Corporatocracy sehingga mereka berusaha untuk melancarkan Tahap pertama : mencoba menyuap Arbenz dengan menjanjikan kekayaan serta iklim investasi asing yang menguntungkan.
Namun Arbenz menolak mentah tawaran ini. Akibatnya, ia diasasinasi oleh pembunuh bayaran ( The Jackal) yang disewa oleh CIA karena provokasi massa untuk menjatuhkan presiden ini tidak berhasil. Pemerintahannya kemudian dilanjutkan oleh wakil nya.

Ecuador – 1981
Jaime Roldos Aguilera




Pada tahun 1979, Jaime Roldos Aguilera terpilih secara demokratis di Ecuador. Ia mendapat dukungan karena janjinya untuk menuntaskan kemiskinan di Ecuador dengan cara memproduksi minyak secara independen untuk biaya kesejahteraan rakyat. Hal ini lagi-lagi membuat gerah para investor karena Ecuador memiliki cadangan minyak yang luar biasa.
Seperti scenario awal, Corporatocracy mengirim economic hitman untuk berusaha menyuap Roldos. Namun, presiden yang terkenal sederhana ini menolak suap tersebut. Pada Bulan Mei 1981, Roldos tewas karena kecelakaan pesawat kepresidenan yang ia tumpangi. Yang menimbulkan kecurigaan adalah 2 dari 3 saksi utama kecelakaan pesawat tersebut tewas dalam kecelakaan mobil sebelum mereka sempat memberikan kesaksian dalam persidangan.
John Perkins (salah satu economic hitman) mengutarakan bahwa The Jackal yang di sewa oleh CIA berhasil untuk menyusupi basis militer dimana pesawat yang akan ditumpangi Roldos berada.

Panama – 1981
Omar Torrijos



Sama halnya dengan Roldos, Omar Torrijos yang merupakan pemimpin kharismatik Panama dari tahun 1968 – 1981. Torrijos berusaha bernegosiasi dengan Amerika di jaman pemerintahan Jimmy Carter untuk mengembalikan hak milik Terusan Panama kepada negara demi kepentingan rakyat. Terusan panama merupakan ladang penghasil uang bagi negara ini karena setiap kapal yang lewat harus membayar biaya penyeberangan.
Karena hal ini mengancam kepentingan amerika, maka economic hitman pun kembali beroperasi namun gagal. Torrijos pun akhirnya berhasil mendapatkan kembali hak kepemilikan terusan panama. Keberhasilan ini sangat tidak disenangi oleh amerika karena sedikit banyak hal ini akan mengurangi pemasukan uang tambahan baik bagi negara maupun kontraktor yang mengelola terusan panama. Seperti yang sudah-sudah, corporatocracy pun menjalankan langkah kedua, yaitu dengan mengirim The Jackal. Torrijos sebenarnya telah mengetahui bahwa cepat atau lambat akan bernasib seperti Roldos yang di assasinasi pada bulan Mei 1981. Namun ia tetap tenang karena ia telah berhasil memenuhi janjinya terhadap rakyat Panana.
Beberapa bulan setelah itu, Torrijos pun tewas dalam kecelakaan pesawat terbang yang ia tumpangi. Penyelidikan atas kecelakaan tersebut menemukan adanya bom yang diletakkan dipesawat dalam bentuk Tape recorder. Namun hingga saat ini, belum ada yang mengklaim bertanggung jawab atas assasinasi tersebut.

Iraq – 1992-2003
Saddam Husein


Penanganan terhadap Saddam Husain merupakan contoh kongkrit atas pelaksanaan tiga tahap operasi dari Corporatocracy ini. Latar belakang ketidak senangan barat terhadap Saddam Husain tidak jauh dari sifatnya yang tidak mau berkompromi dalam hal perdagangan minyak bumi di timur tengah. Suap serta janji-janji investasi yang dilancarkan oleh economic hitman tidak mempan baginya. Karena itu corporatocracy mengirimkan The Jackal, entah itu merupakan pembunuh bayaran maupun agen CIA. Namun cara ini pun menemui kegagalan. Saddam Husain sulit untuk disentuh akibat penjagaan ketat oleh pasukan pribadinya, dan Saddam Husain sendiri telah mengetahi sistem kerja The Jackal dan CIA karena dirinya juga merupakan mantan agen CIA yang direkrut untuk menumbangkan pemerintahan sebelumnya.
Karena kedua metode ini tidak ampuh juga, maka Corporatocracy berusaha melobi pemimpin-pemimpin dunia yang dipelopori oleh amerika untuk mengirim agresi militer ke Iraq dengan dalih adanya senjata pemusnah massal di Iraq yang sampe sekarang tidak terbukti. Yang terbukti adalah monopoli penambangan minyak bumi oleh Halliburton di Iraq setelah hancurnya rezim Saddam Husain.

Dengan mencermati pola sepak terjang corporatocracy untuk menguasai sumber daya dan uang diseluruh dunia, apakan negara kita sudah menjadi korban? Apakah Presiden Soekarno merupakan salah satu korbannya karena beliau tidak mau berkompromi dengan kesewenang2an negara barat?
Kalaupun negara kita sudah menjadi korban, itu berarti pemerintah kita telah takluk hanya pada tahapan pertama, karena pemimpin kita (setelah jaman pemerintahan Soekarno) tidak ada yang diassasinasi dan negara barat belum pernah mengirimkan misi militer untuk membungkam Indonesia. Itu artinya, negara kita adalah sasaran yang gampang untuk diajak berkompromi…buktinya hampir seluruh sumber daya alam kita dimiliki oleh pihak asing...bagaimana pendapat bro semua?

It's Time To Wake Up
Dari berbagai sumber 

0 Responses so far.

Posting Komentar