Kamis, 18 Maret 2010 di 16.34 Diposting oleh blog misteri 0 Comments

Sebelum gue ngasi ulasan tentang mitos teori evolusi, gue mo tampilin kutipan dari ayat Al-Qur’an yang diturunkan 1400 tahun yang lalu memberi peringatan buat orang2 yang meragukan ciptaan Tuhan yang dipelopori oleh Charles Darwin pada tahun 1859 (1100 tahun setelah Al-qur’an diturunkan)

“O man! What has deluded you in respect of your Noble Lord?
He Who created you and formed you and proportioned you
and assembled you in whatever way He willed. Yes indeed!
But still you deny the Judgment.
-------------------------------------------------------------------
“ Hai manusia, Apakah yang telah memperdaya kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu yang Maha Pemurah?
Yang telah menciptakan kamu lalu mennyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuhmu) seimbang.
Dalam bentuk apa saja yang Ia kehendaki, Ia menyusun tubuh-mu
Bukan hanya durhaka saja, bahkan kamu mendustai Hari Pembalasan
Surat Al Infitar- ayat 6-9


Bagian I
Latar Belakang Teori Evolusi (1):
Teori Darwin mengemukakan bahwa kehidupan dibumi ini dimulai dengan sesuatu yang tidak bernyawa (non-living matter) yang kemudian berevolusi menjadi sesuatu yang bernyawa melalui suatu proses yang belum diketahui secara pasti namun bersifat alami pada masa pre-biotic bumi, yang kemudian berkembang menjadi makhluk dengan struktur yang lebih kompleks berkat adanya proses mutasi yang janggal, proses seleksi alam, tanpa adanya keterlibatan proses penciptaan oleh Sang Pencipta (creation in absence of creator).
Secara garis besar, landasan teori Darwin ini sangat mudah dipahami dan diterima terutama bagi orang awam yang tidak begitu mengerti tentang seluk beluk genetika dan micro organism yang membuat teori ini sangat mudah dicerna. Ditambah lagi dengan fakta bahwa Darwin pada saat itu membuat teorinya berdasaran observasi kejadian sehari2 (misalnya tikus pada lumbung, belatung pada daging) dan hanya didukung oleh penemuan fosil dengan jumlah yang sangat minim, serta adanya motif “kepentingan individu”.
Kepentingan Individu
“…Do not follow your own desires and deviate from the truth. If you twist or turn away, Allah is aware of what you do.”
----------------------------------------------------------------------
“…..Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan” (Surat an-Nisa’, 4:135)

Patut kita pertanyakan terlebih dahulu tentang faktor apa saja yang membuat orang tertarik dengan teori evolusi tersebut. Era 1800an dikenal juga dengan “Age of Reasoning” atau secara garis besar disebut dengan era dimana orang2 boleh mempertanyakan suatu hal dan menyelidiki hal tersebut seiring dengan meningkatnya penentangan orang orang terhadap dogma-dogma agama ( abad 16-18 di eropa). Bersamaan dengan Age of Reasoning ini, muncul juga suatu paham yang dikenal dengan istilah Philosophical Materialism, suatu paham yang menerangkan bahwa alam semesta merupakan fenomena tiga dimensi dimana kehidupan muncul akibat proses hukum fisika yang tidak terencana (unconscious). Paham Philosophical Materialism ini menolak kepercayaan bahwa adanya proses penciptaan oleh Sang Pencipta. Para pendukung paham ini dikenal juga dengan sebutan Materialist.

Meskipun sudah banyak bantahan mengenai teori evolusi, para materialist ini tetap dengan pendirian mereka bahwa asal muasal kehidupan bukanlah dari proses penciptaan, bahkan dengan terang2an menganut cara berpikir a priori (jika seseorang yakin dengan sebuah ide dan menerima ide tersebut berdasarkana ego-nya meskipun ide tersebut tidak akurat). Ini sesuai dengan pernyataan Richard Lewontin (evolusionist dan geneticist jebolan universitas Harvard):
[b]“It is not that the methods and institutions of science somehow compel us accept a material explanation of the phenomenal world, but, on the contrary, that we are forced by our a priori adherence to material causes to create an apparatus of investigation and a set of concepts that produce material explanations, no matter how counter-intuitive, no matter how mystifying to the uninitiated. Moreover, that materialism is absolute, so we cannot allow a Divine [intervention]…”[/b]

PS: Ego besar yang mendorong sikap a priory dan paham materialist ini merupakan sifat yang mengikuti hawa nafsu semata-mata, sesuai dengan ayat yang TS cantumkan diatas. Lebih jelasnya lihat ulasan dibagian dua

Pembuktian Awal (1)
setelah dilakukannya pembuktian2 modern mengenai perkembangan munculnya makhluk hidup dimuka bumi tidak menunjukkan adanya proses evolusi dari benda tak bernyawa berubah menjadi makhluk bernyawa. Begitu juga dengan bukti bahwa adanya proses natural selection.
Dari hasil penemuan2 fosil hingga saat ini, para peneliti masih berpegang teguh dengan hasil tes fosil mereka yang mengindikasikan bahwa kehidupan (life form) muncul secara spontan atau spontaneous appearance (lawan dari spontaneous generation) tanpa adanya permulaan seperti yang dijelaskan oleh Darwin. Spontaneous appearance ini terjadi kira2 600 juta tahun yang lalu berkat adanya “Cambrian Explosion”. Setelah kejadian tersebut, tiba2 saja muncul spesies yang sangat beragam dalam jumlah yang besar, dilanjutkan dengan perubahan2 yang sangat kecil (minor changes) pada rentang waktu 10 juta tahun. Masa ini dikenal dengan istilah Statis dan tidak adanya bukti temuan yang dapat dijadikan penghubung sebagai dasar pendukung teori evolusi, atau dikenal dengan istilah “The Missing Link”. Secara gamblang, bisa dikatakan bahwa tidak adanya hubungan ikan dengan burung atau atau ikan dengan kelinci.

Selain itu, teori Darwin juga mengesampingkan kompleksitas paling detail mengenai stuktur biokimia pada tingkat molekuler dan celluler. Kompleksitas ini dikenal dengan istilah “Irreducible complexity”. Karena dimasa Darwin tersebut belum ada teknologi yang mapan pada masa itu. Sanggahan mengenai teori Darwin yang berhubungan dengan Irreducible complexity ini dinyatakan oleh Michael Behe, seorang ilmuwan Biokimia, dalam bukunya berjudul “Darwin’s Blackbox”

Proses seleksi alam tidak akan berakibat pada perubahan Komplex (2)
Darwin menyatakan bahwa organisme yang memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungannya dengan baik akan memiliki peluang yang lebih besar untuk bertahan dan berkembang biak, kemudian keunggulan tersebut kemudian diturunkan kepada generasi berikutnya. Namun, pada kenyataannya proses seleksi alam (natural selection) tersebut tidak akan membuat organism tersebut berevolusi. Contoh sederhananya seperti ini; pada suatu daerah, hanya kelinci yang bisa melompat dengan cepatlah yang dapat survive, sementara kelinci yang lambat akan punah. Setelah sekian lama, daerah tersebut hanya ditempati oleh populasi kelinci yang dapat melompat dengan cepat, namun kelinci-kelinci tersebut tidak akan berevolusi menjadi serigala atau rubah.

Mutasi tidak berakibat pada evolusi, kemampuan untuk survive dan perubahan complex.(2)
Mutasi disebabkan oleh perubahan secara random pada DNA makhluk hidup (perlu diingat bahwa karakteristik DNA manusia sangat berbeda dengan DNA kera). Mutasi terjadi akibat adanya pengaruh luar baik berupa radiasi maupun senyawa kimia lain dan para evolusionist beranggapan bahwa proses mutasi mengakibatkan terjadinya evolusi. Mutasi yang sebenarnya tidak seperti apa yang kita sering lihat di film X-men, namun fakta ilmiah menunjukkan bahwa proses mutasi bersifat destructive dan merusak organisme itu sendiri. Mutasi tidak menyebabkan perkembangan organ makhluk hidup (misalnya dari insang menjadi paru2, tangan menjadi sayap, dsb), malahan seringkali mematikan organism tersebut. Anggapan tentang Mutasi beakibat pada evolusi sama saja dengan anggapan bahwa gempa bumi didesa menyebabkan desa tersebut berubah menjadi kota modern dengan jalan2 beraspal dan gedung2 tinggi. Hingga sekarang belum pernah ditemukan kasus mutasi yang berdampak baik.

Kehidupan berasal dari Kehidupan (2)
Darwin bersikukuh dengan paham Spontaneous Generation nya yang menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati yang kemudian berkembang menjadi makhluk hidup. Ide ini berasal dari pengamatannya pada serangga yang bermunculan pada sampah dan limbah manusia lainnya. Namun, 5 tahun setelah Darwin meluncurkan buku “the origin of Species” nya Louis Pasteur telah membuktikan bahwa makhluk hidup bukanlah berasal dari benda mati. Dalam seminarnya pada tahun 1894 di Sorbonne – perancis, Pasteur membuat pernyataan yang terkenal:
“Never will the doctrine of spontaneous generation recover from the mortal blow struck by this simple experiment”. Penemuan ini sangat penting artinya untuk membuktikan adanya proses penciptaan yang sangat kompleks oleh Sang Maha Pencipta.

Fenomena “Ape-Man” dan bukti otentik (2)
Salah satu teori Darwin yang tidak kalah hebohnya adalah asumsi bahwa Manusia berevolusi dari Kera, kemudian menjadi manusia kera dan akhirnya menjadi manusia sempurna. Namun tidak satupun fosil yang ditemukan dapat dijadikan bukti kongkrit atas teori tersebut. Seluruh replica-replika manusia kera yang saat ini dipajang di museum serta dibuku-buku ilmiah merupakan rekonstruksi mentah dari beberapa potong fosil tulang tak sempurna yang kemudian dikait2kan sesuai dengan kehendak imajinasi para penemu tersebut, misalnya temuan rahang gorilla direkonstrusi dengan menggabungkannya dengan tengkorak manusia, atau penemuan fosil batok kepala pada suatu area digabungkan dengan rahang yang berukuran tidak lazim yang ditemukan pada area yang sama namun terpisah dengan jarak yang berjauhan. Rekonstruksi berdasarkan pada imaginasi ini diungkapkan oleh beberapa ahli termasuk Dr Albert Fleischman, seorang zoology dari University of Erlangen, didukung oleh Ilmuwan lainnya.
Klasifikasi temuan kerangka manusia seperti Homo erectus, Homo sapiens neandertalensis dan Homo sapiens archaic, merupakan klasifikasi ras manusia yang berbeda-beda. Perbedaan ras manusia tersebut sama saja dengan apa yang kita bisa lihat pada zaman sekarang, misalnya perbedaan fisik Aborigin, Pygmies dan Inuit, Eskimo dan lain sebagainya. Namun manusia tetaplah manusia, bukan kera atau gorilla.

Those who do not believe in Allah's Signs are merely inventing lies. It is they who are the liars. (Surat an-Nahl, 16:105)


Nebraska Man: Sebuah gigi ditemukan oleh Hendry F. Osborn (arkeolog American Museum of Natural History) pada tahun 1922 diklaim sebagai gigi dari salah satu spesies penghubung antara Kera dan Manusia. Penemuan tersebut kemudian di buat dalam bentuk rekonstruksi gambar. Namun pada tahun 1927, hasil penelitian William Gregory menyatakan bahwa gigi tersebut sebenarnya berasal dari fosil babi hutan (wild boar).


Java Man & Pekin Man: Pada tahun 1891 dan 1892 telah ditemukan fosil yang diberi nama pithecanthropus erectus (manusia jawa) dan Sinanthropus Pekinensis (manusia pekin). Namun pada tahun 1939, dua ahli bernama Ralph Von Koenigswald dan Franz Weidenreich membuktikan bahwa fosil tersebut merupakan kerangka manusia (bukan manusia kera), dan diperkuat dengan pernyataan Ernst Mayr dari Harvard University tahun 1944.


Piltdown Man: Tahun 1912 ditemukan sebuah fossil tengkorak yang diklaim dimiliki oleh manusia setengah kera. Selama 40 tahun, kerangka ini dipakai sebagai dasar bukti kuat tentang teori evolusi. Namun pada November 1953, Piltdown man ternyata tidak lebih dari sekedar Hoax. Penelitian membuktikan bahwa fosil tersebut adalah hasil penggabungan rahan orang utan dengan tengkorak manusia menggunakan potassium dichromate.


Neanderthal Man: Fosil tengkorak ini ditemukan pada tahun 1856 di lembah Neander dan para evolusionist mengklaim fosil ini dimiliki oleh manusia kera. Setelah penelitian lebih lanjut oleh Erik Trinkhaus (seorang arkeolog dan evolusionist), ia akhirnya mengakui bahwa tidak ada hubungan mendasar baik secara anatomi maupun intelektual antara kera dan manusia. Hal penting yang perlu diperhtikan bahwa ukuran kepada dari fosil ini 200 sentimeter kubik lebih besar dari ukuran kepala manusia jaman sekarang dengan volume otak yang lebih besar yaitu 1740 cm kubik. Hal ini malah menjadi blunder dari teori sebelumnya yang menyatakan bahwa manusia merupakan hasil evolusi dari primate berukuran jaul lebih kecil, yang kemudian menjadi manusia ukuran sekarang.


The Taung Child: fosil kerangka kecil ditemukan oleh Raymond Dart di Afrika selatan pada tahun 1924 dan diklaim sebagai kerangka nenek moyang manusia. Namun akhirnya salah satu ahli anatomi terkenal Bernard Wood menyatakan bahwa fosil tersebut berasal dari gorilla muda. Pernyataan ini dipublikasikan pada New Scientist Magazine


Ramapithecus: 2 fosil rahang yang terpisah (disinyalir berasal dari tubuh yang sama) ditemukan pada tahun 1930an oleh GE Lewis di India. Selama 50 tahun lebih kerangka ini dianggap sebagai nenek moyang manusia. Namun hasil perbandingan anatomi yang dilakukan pada tahun 1981 menunjukkan keidentikan antara fosil tersebut dengan kerangka Baboon yang ada pada jaman sekarang.

“ And cover not truth with falsehood, nor conceal truth when ye know it (of what it is)..”
(Surah Al-Baqarah:42)



Selain dari Fosil Kera VS. Manusia yang telah terbukti tersebut, sangat banyak bukti lainnya yang menunjukkan bahwa binatang2 yang ada sekarang telah ada berjuta-juta tahun yang lalu. Beberapa contoh misalnya:
Tengkorak Monyet berusia 32 juta tahun (periode Oligocene) ditemukan di Qing Dao China persis dengan kerangka monyet saat ini.
Tengkorak Serigala berusia 4.9 juta tahun (periode Pliocene) ditemukan di Gang Su China persis dengan kerangka Serigala saat ini.
Tengkorak Panda berusia 40 juta tahun (periode Eocene) ditemukan di Si Chuan China persis dengan kerangka panda saat ini.
Tengkorak Macan salju berusia 67 juta tahun (periode Cretaceus) ditemukan di Yun Nan China persis dengan macan salju yang hampir punah saat ini.
Dan lain sebagainya. Dari beberapa contoh diatas, terbukti bahwa binatang-binatang tersebut sudah ada sejak dulu dan dapat bertahan tanpa pengaruh evolusi ataupun mutasi. Apabila binatang tersebut bisa bertahan, kenapa manusia tidak? (untuk gambar dan info lengkap silahkan liat di buku Skulls that demolish Darwin’s theory karangan Adnan Oktar)

Sanggahan-sanggahan ilmiah mengenai teori evolusi tidah hanya datang dari para genecology, anatomy, arkeology, biokimia dan sebagainya, namun juga diakui oleh para mantan Evolusionist dalam pengakuan objektif mereka karna evolusi tidak menjelaskan tentang DNA, pembentukan Sel dan jaringan, hokum thermodinamic dan pendekatan ilmiah lain. Bahkan Darwin sendiripun meragukan kevalidan teorinya tersebut. Keraguan ini diingkapkan dalam sub-bab The Difficulties of the Theories” serta pada buku “The life and letter of Charles Darwin” yang dibuat oleh Francis Darwin.
Misalnya, pengakuan dari Seorang Zoology dan evolusionist terkenal dari inggris bernama D.M.S. Watson mengakui bahwa:
The British zoologist D. M. S. Watson, himself an evolutionist, supplies the answer to those questions:

"The theory of evolution (is) a theory universally accepted not because it can be proved by logically coherent evidence to be true but because the only alternative, special creation is clearly incredible"

(Info mengenai pengakuan Darwin dan para ilmuwan tersebut bisa dilihat di situs ini)
“…, Truth stands out clear from error..”
(Surah Al-Baqarah:256)


Established Science VS Proposed Theory (3)

Jika masih ada bro and sist yang meyakini teori evolusi meski telah adanya pembuktian diatas, TS bakal ngasih suatu penjelasan logis mengenai keberadaan teori Darwin tersebut (Insya Allah). Secara garis besar, ada dua sifat ilmu pengetahuan yang kita ketahui saat ini yaitu Established Science dan Proposed theory (setingkat lebih tinggi dari hypothesis). Untuk menjelaskannya, TS bakal ngasi satu contoh yang mudah,
1. Established science adalah ilmu pengetahuan yang sudah jelas pembuktiannya dan tidak akan berubah-ubah, paling tidak untuk jangka waktu yang sangat2 lama. Perubahan itu sendiri bukan diakibatkan oleh kesalahan perhitungan pada masa lalu, namun lebih kepada fenomena alam yang besar. Contoh dari Established Science: bumi yang kita tempati ini berbentuk geo-spherical. Bentuk tersebut sudah dibuktikan dari penglihatan dari luar angkasa. Bentuk ini tidak akan berubah2 kecuali jika Allah menghendaki atau adanya bencana yang besar melanda Bumi (May God Forbid)
2. Proposed theory adalah pernyataan ilmiah lewat analisa2 baik berupa bukti atau temuan yang penting artinya bagi ilmu pengetahuan tersebut. Namun sifatnya tidak mutlak dan akan berubah-ubah terus seiring kemajuan teknologi. Pada kasus bumi kita ini, pada awalnya manusia percaya bahwa bumi itu datar, namun Galileo dengan teorinya pada saat itu menyatakan bahwa bumi itu bentuknya bulat. Pada tahun 1597 Sir Francis Drake mencoba membuktikan teori tersebut dengan cara menjelajahi muka bumi dengan kapalnya. atas keberhasilannya tersebut, ia sangat yakin bahwa ternyata bumi tidak berujung dan bentuk bumi sesuai dengan pernyataan Galileo. Teori tersebut cukup bertahan lama (400 th) namun pada akhirnya teknologi canggihlah yang menemukan bahwa bentuk bumi bukanlah bulat, melain geo-spherical dimana bagian tropis lebih cembung daripada bagian kutub.

Iman yang disempurnakan
Pertanyaan yang timbul sekarang adalah pantaskah agama dan keyakinan dipertaruhkan hanya karna adanya teori teori yang belum jelas itu?
“If you obeyed most of those on Earth, they would misguide you from Allah's Way. They follow nothing but conjecture. They are only guessing.” (Surat al-An`am, 6:116)


Jawabannya mudah saja..Al-Qur’an adalah The Book of Signs, bukan the book of Science (meskipun bunyinya sama namun pengertiannya beda lho). Artinya, didalam Al-Qur’an, Allah telah memberikan tanda-tanda kebesarannya. Sebagai makhluk ciptaannya, kita seharusnya mendalami Science sesuai dengan panduan dan pertanda yang ada di Al-Qur’an, bukan sebaliknya. Seandainya umat manusia lebih serius menganalisa ayat Al-Qur’an, tentu masalah bentuk bumi ini sudah teratasi 1400 tahun yang lalu. Untuk bukti lihat surah 79 ayat 30 yang berkenaan dengan bentuk bumi. Kata yang dipakai untuk menjelaskan bentuk bumi tersebut adalah “dahaahaa” yang artinya telur burung onta.

Kesimpulannya, kalau mau analisa berangkatlah dari kitab apapun yang bro and Sist percayai dan yakin bahwa kitab tersebut berasal dari Sang Pencipta, becauseSigns are Made by God, while theories were made by men, there is clear distinction between the two…..belum lagi teori bakal berubah2 terus, apa bro and sist mau keyakinannya berubah2 dan terombang ambing seiring perubahan jaman?...Well, The choice is yours

“Among the people there are some who say,
‘We believe in Allah and the Last Day,’ when they are not believers. They think they deceive Allah and those who believe. They deceive no one but themselves but they are not aware of it. There is a sickness in their hearts and Allah has increased their sickness. They will have a painful punishment on account of their denial. (Surat al-Baqara: 8-10)


Kisah Nabi Adam. (4)
Dibagian ini gue jadiin PR buat para Bro and Sist BFers sekalian. Silahkan dilihat di kitab masing masing tentang kisah Nabi Adam AS, karena as I said before…We are in the common ground… didalam kitab suci sudah jelas diterangkan mengenai hakikat penciptaan manusia oleh Allah. Namun ada sedikit klarifikasi dari TS mengenai masalah kapan Adam diturunkan ke bumi. Didalam kitab manapun tidak diterangkan kapan pastinya Adam turun kebumi, pengetahuan itu tentu hanya Allah yang tahu karna Dia Maha Mengetahui. Hanya saja beberapa kaum yahudi percaya bahwa Nabi Adam diciptakan pada 3761-3760 SM. Namun itu hanya merupakan kepercayaan turun temurun. Pantaskan hal ini intuk diperdebatkan? Kalau TS sih menyerahkan semua yang gaib kepada Allah, karena kaum yang suka membuat argumentasi sepihak udah dikasi peringatan oleh Allah, buktinya dengan diturunkan ayat dibawah ini:
“Verily, you are those who have disputed about that of which you have knowledge. Why do you then dispute concerning that of which you have no knowledge? It is Allah Who knows, and you know not” (Surat Al `Imran, 3:66)


Jika ditela’ah dari hadist Sahih Rasulullah, beliaupun hanya menerangkan bahwa Nabi Adam AS diciptakan pada hari jum’at, dimasukkan kedalam surga pada hari Jum’at, diturunkan kebumi pada hari Jum’at, diterima tobatnya pada hari yang sama setelah diturunkan kebumi (Jum’at), dan meninggal pada hari Jum’at. Hanya itu hadist Sahih yang TS temukan. But anyway….

They (the angels) said, ‘Glory be to You!
We have no knowledge except what You have taught us.
You are the All-Knowing, the All-Wise.’
(Surat al-Baqara, 32)


Kita manusia tidak ada apa2nya jika dibandingkan ilmu Sang Pencipta. Malaikat saja yang lebih dekat dengan Allah tidak mengetahui hal-hal yang sifatnya Ghaib

Bagian 2. Ditinjau dari sudut pandang mistis, agama dan kepercayaan
The Great General Council of 1700’s – testimony dari Roger Morneau



Satan is your enemy so treat him as an enemy.
He summons
his party
so they will be among the people of the searing
blaze. (Surah Fatir: 6)


Pada masa mudanya (tahun 1945) Morneau terjebak dalam lingkungan pemuja setan yang berbasis di Amerika Utara. Pada awalnya Morneau tidak menyadari bahwa sekte pemujaan tersebut dikendalikan oleh iblis, tapi berupa spirit yang tidak berbentuk. Setelah berkecimpung beberapa lama dalam sekte tersebut, ia kemudian dilatih khusus oleh pendeta tertinggi sekte, diberi informasi mengenai agenda-agenda rahasia dari organisasi setan serta rencana jangka panjang dari organisasi tersebut. Morneau kemudian disumpah untuk menjaga rahasia tersebut dengan ancaman mati mendadak apabila melanggar sumpahnya. Pada saat itulah Morneau kemudian mengetahui informasi tentang The Great General Council of 1700’s.
Ia mengungkapkan bahwa Iblis atau Lucifer mengumpulkan seluruh jin pada tahun 1700 dalam rangka mempersiapkan master plan untuk menyesatkan manusia ( the Great Deception) diawal era revolusi industry. Untuk mencapai visinya tersebut, iblis telah mempersiapkan 3 rencana utama:
1. Menggiring masyarakat umum untuk tidak percaya tentang keberadaan Malaikat dan jin/iblis
2. Mengontrol manusia secara perlahan-lahan dengan menggalakkan Hipnotis sebagai salah satu cabang ilmu (total mind control)
3. Menghancurkan kitab-kitab suci tanpa harus membakarnya.

Rencana ini dimulai dengan digalakkannya Hipnotis sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan yang dapat dipakai untuk keperluan medis. Sebelumnya pada saat itu praktek hipotisme hanya dipakai oleh orang-orang dilingkungan sekte. Iblis menerangkan bagaimana caranya mempengaruhi orang melalui praktek hipnotis berkedok medis yang katanya dapat menyembuhkan penyakit fisik dan mental. Secara bersamaan praktek hipnotis itu sendiri digunakan untuk menghilangkan keyakinan dan menghapus ingatan yang berkaitan dengan pengetahuan agama. Ilmu ini dikembangkan dengan prinsip prinsip psikologi yang dikembangkan menjadi hypnotic regression. Untuk Menjalankan proyek ini, iblis memilih seorang dokter bernama Franz Mesmer untuk mejadikan hipnotis sebagai salah satu alternatif anastesi. Teknik ini pada awalnya dikenal dengan nama “Animal Magnetism” yang kemudian diubah menjadi “Mesmerism”. Setelah kematiannya pada tahun 1815, ahli medis dieropa terus menggunakan teknik Mesmerism ini.

Salah satu pasien yang lemah mentalnya dan dapat dengan mudah dipengaruhi adalah seorang laki-laki bernama Charles Darwin. Iblis merasa keyakinan yang rapuh dari Darwin ini dapat dijadikan alat untuk mempromosikan teori evolusi, karna dengan dimunculkannya teori evolusi dapat mematahkan keyakinan perihal penciptaan Adam dan manusia dimuka bumi dan sekaligus fakta penciptaan alam semesta. Selanjutnya iblis menyatakan bahwa siapa saja yang mengajarkan teori evolusi akan diberkati dan ia akan mengirimkan 5 malaikat penjaga bagi siapa saja yang mengajarkan ilmu tersebut serta akan diberi kekuatan dan kekuasaan. (untuk Sumber lihat dibawah, video wawancara juga bisa diakses lewat youtube)

Mari Kita hubungkan benang merah antara ulasan bagian pertama dengan testimony dari Roger Morneau ini.

Poin # 1. Pernyataan Morneau tentang persekongkolan Lucifer dengan pasukan2nya pada tahun 1700an bukankah sudah diperingatkan oleh Allah dalam Surat Fatir ayat 6? “…He summons his party so they will be among the people of searing blaze”

Poin # 2. Charles Darwin yang dapat dengan mudah diperdaya. Bukankan Semua penganut aliran Materialist juga menganut sifat a priori yang tetap mempertahankan ide yang tidak berdasar meskipun sudah ada bukti yang jelas, layaknya orang yang telah dihapus ingatannya dan dihipnotis sedemikian rupa sehingga hatinya tertutup untuk menerima kenyataan? Atau karena larut dalam janji2 iblis akan kekuatan dan kekuasaan?

Poin # 3. Charles Darwin yang memiliki keyakinan yang rapuh. Dalam salah satu surat pribadi serta dalam bukunya, Darwin sendiri meragukan teori yang ia buat. Pernyataan dari dokter bernama H.S Lipson mengenai Darwin dan hasil karyanya sbb:
“On reading The Origin of Species, I found that Darwin was much less sure himself than he is often represented to be; the chapter entitled “Difficulties of the Theory,” for example, shows considerable self-doubt. As a physicist, I was particularly intrigued by his comments on how the eye would have arisen”

Poin # 4. Iblis yang mau mematahkan keyakinan perihal penciptaan Adam AS. Bukankah sejak mula Nabi Adam AS diciptakan, iblis sudah sangat membenci Adam dan tidak mengakui Adam sehingga ia menolak untuk bersujud kepada Adam AS?

Poin # 5. Master plan untuk menyesatkan manusia (The Great Deception). Bukankah iblis telah bersumpah untuk senantiasa berupaya untuk menyesatkan manusia hingga akhir zaman?

Poin # 6. Bukankan Allah telah berkali2 mengingatkan manusia untuk tidak larut dengan janji-janji iblis yang menjanjikan kekuasaan dan kekayaan?

"Then, Which of the Blessing of your Lord will you both (men and jinn) deny?"



Semoga artikel ini dapat dijadikan bahan pemikirian sehingga kita nggak berlarut2 membahas masalah evolusi lagi. Dan Poin-poin penutup diatas hanyalah buah pemikiran sederhana dari TS yang bisa kita diskusikan selanjutnya. Selain dari poin2 penutup tsb, TS mengambil referensi dari:
1. The Noble Qur’an (terjemahan oleh Abdullah Yusuf Ali)
2. Alex Paterson : A critique to Darwin's Theory of Evolution
3. Adnan Oktar : Collapse of Evolutions
4. Adnan Oktar : Skulls that demolish Darwin’s Theory
5. Adnan Oktar : Confessions of Evolutionists
6. Adnan Oktar : If Darwin Had Known DNA
7. Dr. Zakir Abdul Karim Naik :The Qur’an and Modern Science, Compatible or Incompatible
8. Roger Morneau and Satan's Council of 1700's
9. Evolutions: Man Making a Monkey out of Himself


Last but not least, I pray that this humble effort is accepted by ALLah, to Whom I pray for mercy and guidance, and Allah is indeed All-Knowing, All-Wise. Amin.

0 Responses so far.

Posting Komentar